STRATEGI DAKWAH DALAM ORGANISASI
MUHAMMADIYAH
KECAMATAN SUMBER KAB CIREBON
KECAMATAN SUMBER KAB CIREBON
A. Latar Belakang Masalah
Dakwah merupakan kegiatan, yang dijadikan tumpuan seluruh lapisan
masyarakat. Dengan adanya peran dakwah tersebut komponen masyarakat dapat
memiliki sejumlah pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sesuai dengan nilai
dan norma yang berlaku. Dengan tiga komponen yang harus dimiliki oleh
masyarakat yang terdiri dari berbagai individu, yaitu pengetahuan, keterampilan
dan sikap maka diharapkan setiap individu masyarakat itu dapat bermanfa’at bagi
dirinya dan lingkungannya.
Allah
berfirman :
والتكن منكم امة يدعون الي الخير ويا مرون بالمعروف وينهون عن
المنكر
Dan hendaklah ada di
antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang
ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung
Pada prosesnya ilmu kajian tentang dakwah sekarang sudah semakin marak
dipelajari ,menjadi disiplin ilmu dan dikemas melalui sebuah lembaga perguruan
tinggi baik negeri maupun swasta, sehingga tidak dapat dipungkiri dengan adanya
lembaga perguruan tinggi yang berorientasi pada jurusan dakwah maka akan
menghasilkan mahasiswa atau out put para da’I yang akan berdakwah melalui lisan dan tulisan.
Begitu pula dengan muhammadiyah sebagae wadah
dakwah untuk masyarakat sekitarnya, Muhammadiyah didirikan di Kampung
Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H atau bertepatan dengan 18
Nopember 1912 oleh seorang yang bernama Muhammad Darwis, kemudian dikenal
dengan KH Ahmad Dahlan
Beliau
adalah pegawai kesultanan Kraton Yogyakarta sebagai seorang Khatib dan sebagai
pedagang. Melihat keadaan ummat Islam pada waktu itu dalam keadaan jumud, beku
dan penuh dengan amalan-amalan yang bersifat mistik, beliau tergerak hatinya
untuk mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan
Qur`an dan Hadist. Oleh karena itu beliau memberikan pengertian keagamaan
dirumahnya ditengah kesibukannya sebagai Khatib dan para pedagang.
Gagasan untuk
mendirikan organisasi Muhammadiyah tersebut selain untuk mengaktualisasikan
pikiran-pikiran pembaruan Kyai Dahlan, menurut Adaby Darban (2000: 13) secara
praktis-organisatoris untuk mewadahi dan memayungi sekolah Madrasah Ibtidaiyah
Diniyah Islamiyah, yang didirikannya pada 1 Desember 1911. Sekolah tersebut
merupakan rintisan lanjutan dari ”sekolah” (kegiatan Kyai Dahlan dalam
menjelaskan ajaran Islam) yang dikembangkan Kyai Dahlan secara informal dalam
memberikan pelajaran yang mengandung ilmu agama Islam dan pengetahuan umum di
beranda rumahnya. Dalam tulisan Djarnawi Hadikusuma yang didirikan pada tahun
1911 di kampung Kauman Yogyakarta tersebut, merupakan ”Sekolah Muhammadiyah”,
yakni sebuah sekolah agama, yang tidak diselenggarakan di surau seperti pada
umumnya kegiatan umat Islam waktu itu, tetapi bertempat di dalam sebuah gedung
milik ayah Kyai Dahlan, dengan menggunakan meja dan papan tulis, yang
mengajarkan agama dengan dengan cara baru, juga diajarkan ilmu-ilmu umum.
B. Perumusan Masalah
- Identifikasi masalah
a)
Wilayah Penelitian
Wilayah penelitian ini adalah setrategi dakwah dalam organisasi muhammadiyah kecamatan sumber kab
cirebon
b) Pendekatan
Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan empirik yaitu
pengkajian terhadap teori-teori dan lapangan sebagai sumber pemecahan masalah.
c)
Jenis Masalah
Masalah dalam penelitian ini efektifkah setrategi dakwah muhammadiyah
melalui pemvbangunan pendidikan dan pembangunan rumah sakit disekitar
masyarakat.
2. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari terjadinya
kesalahpahaman dan meluasnya pembahasan masalah yang diteliti, maka perlu
kiranya penulis memberikan pembatasan masalah dalam penelitian ini, yaitu:
a). Usaha
anggota muhammadiyah dalam menerapkan pengetahuannya yang diadaftasikan dengan perkembangan
tatanan dan masalah di masyarakat.
b). Hasil atau
ped back dari Masyarakat sebagai objek
dakwah.
c). Pengaruh
Adanya organisasi muhammadiyah dengan para anggota jamaah muhammadiyah Terhadap
Masyarakat sekitar Cirebon sebgai Target dakwah .
3. Pertanyaan Penelitian
Dari permasalahan di atas, maka
dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian, sebagai berikut :
a.
Bagaimana peranan anggota muhammadiyah cabang cirebon
itu sendiri dalam melakukan dakwahnya dan berinteraksi dengan Masyarakat.
b.
Apa yang membedakan peranan dakwah anggota muhammadiyah
dibanding dengan organisasi islam lainya
dalam berdakwah
c.
Seberapa besar pengaruh keberadaan anggota jamaah
muhammadiayah dalam menentukan stabilitas keagamaan di lingkungan masyarakat
cirebon
C. Tujuan
Penelitian
1.
Untuk memperoleh data tentang peranan organisasi
muhammadiyah cabang Cirebon terhadap anggotnya Yang mempunyai peran strategis
dalam berdakwah di masyarakat.
2.
Untuk memperoleh data tentang hasil berdakwah anggota
muhammadiyah di kalangan masyarakat Cirebon dengan adanya pembangunan rumah
sakit dan pembangunan pendidikan muhammadiyah.
3.
Untuk mengetahui data tentang pengaruh keberadaan
anggota muhammadiyah dalam menentukan stabilitas keagamaan di lingkungan
masyarakat cirebon.
D. Kerangka
Pemikiran
Masalah
dakwah islamiyah adalah masalah yang sangat penting dalam kehidupan. Bukan saja
sangat penting, bahkan masalah dakwah
itu sama sekali tidak dapat dipisahkan dari kehidupan umat islam. Baik
dalam kehidupan keluarga, maupun dalam kehidupan umat beragama. Maju mundurnya
sebuah umat sebagian besar ditentukan oleh maju mundurnya peran dakwah itu.
Mengingat
sangat pentingnya dakwah islamiah itu maka para tokoh keagamaan terdahulu
mendirikan sebuah organisasi (muhammadiyah) dakwah yang tersebar diseluruh
Indonesia dengan tujuan untuk mencetak calon-calon Da’I yang akan berdakwah di
masyarakat baik dakwah secara lisan ataupun tulisan dengan menggunakan media
cetak dan elektronik. Kelahiran organisasi ini pada tanggal 18 November 1912
Miladiyah bertepatan dengan 8 Dzulhijah 1330 Hijriyah di Yogyakarta akhirnya
didirikanlah sebuah organisasi yang bernama ”MUHAMMADIYAH”. kajian dakwah
sangat mempunyai pengaruh besar dalam perkembangan wawasan keislaman dan dunia
dakwah di masyarakat, karena seyogyanya anggota muhammadiyah di ajarkan tentang
bagaimana cara berdakwah yang baik.
E. Hipotesis
(2002:64)
hipotesis diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah
penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Berdasarkan latar belakang di atas,
maka penulis dalam hal ini membuat hipotesis sebagai berikut :
Ho : Adanya pengaruh
yang signifikan peran setrategi dakwah dalam organisasi muhammadiyah kecamatan sumber kab
Cirebon.
Ha : Tidak adanya pengaruh
yang signifikan dalam peran strategis mahasiswa
dakwah terhadap hasil dakwah di masyarakat wilayah III cirebon.
F.
Sistematika Penulisan
Bab I,
Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, perumusan masalah yang terdiri dari:
1)
identifikasi masalah,
2)
pembatasan masalah, dan
3)
pertanyaan penelitian, tujuan penelitian,
kerangka pemikiran, hipotesis dan sistematika penulisan.
Bab II, Landasan teoritis dari konsep keberadaan mahasiswa dakwah dalam melakukan perannya sebagai kader Da’i.
Bab III, Metode penelitian yang berisikan populasi dan sampel penelitian, instrumen penilaian,
metode dan desain penelitian,
pelaksanaan penelitian dan prosedur
pengolahan data.
Bab IV, Pembahasan hasil penelitian yang berisikan deskripsi
data, analisis data dan pengujian hipotesis.
Bab V, Penutup
berisikan kesimpulan akhir dari penelitian yang
dilaksanakan di lingkungan Fakultas Adab Dakwah dan Ushuludin (ADADIN) Jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nur
Jati Cirebon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar