Selasa, 17 Januari 2012

ACEH YANG HILANG


NORMA YANG TIDAK SEJALAN
Kasus ini terjadi belum lama terjadi di Indonesia yang begitu banyak dari mulai urusan politik sampai pada kasus-kasus masyarakat kecil,tetapi yang ingin saya paparkan di sini ialah kasus yang begitu mengejutkan untuk kalangan muda minoritas seperti anak-anak jalanan (punk). di aceh sana memiliki tatanan norma yang berbeda seperti pada daerah umumnya di Indonesia,karena di sana sangat memegang teguh norma-norma agama shingga terjadi kasus demikian. Di mana anak-anak punk disana mendapatkan hak hidup berbeda dengan masyarakat pada umumnya mungkin karena gaya hidup (life style) merka berbeda atau hanya karena masalah berfashion mereka, yang pasti hak untuk mereka hidup di aceh tertekan oleh norma-norma setempat dan mereka sekarang harus merasakan pahitnya menjadi “sekelompok  berbeda” di tempat itu. Mereka yang berambut Mohawk harus kehilangan mahkota kesayangannya itu karena di pangkas habis oleh para aparatur pemerintah setempat. Yang lebih megenaskan lagi yaitu mereka di pukuli tanpa sebab. Dari sini kita bisa lihat betapa Negara belum sepenuhnya memberikan kebebasan kepada warga negaranya malah sebaliknya yang terjadi, mungkin teman-teman kita di sana bertanya-tanya di mana hak mereka? tetapi inilah realitanya.kini mereka menginap di balik jeruji besi untuk sementara waktu tetapi lagi-lagi mereka mengatasnamakan aturan-aturan adat mereka yang jelas bertentangan dengan mereka yang hidup di balik jeruji tersebut.tetapi jika di lihat dari kaca mata agama mungkin mereka juag masih memiliki suatu kepercayaan terhadap agama dan dalam kehidupan seorang punker meyakini bahwa “tidak ada aturan bahwa menjadi seorang punk harus menjadi atheis” hanya saja mungkin mereka kurang begitu memperhatikan dalam hal-hal yang berbau agama tetapi apakah hanya karena hal itu lantas pemerintah setempat dengan seenaknya melakukan hal-hal yang tidak pantas mereka terima semestinya sebagai warga Negara. Lalu apakah dengan mereka seperi itu mereka (punk) menginjak hak orang lain,merugikan orang lain? Bagi saya mungkin tidak karena mereka sedang mecari jati diri mereka dengan jalan menjadi seorang  punker jika berfikir lebih jauh tentang ini mungkin para pejabat pemerintah seperti para koruptorlah yang merugikan masyarakat banyak.  Intinya kita sesama warga Negara yang mengetahui dan mengerti betapa indahnya perbedaan di negeri kita ini maka sudah semestinya kita hargai dan menjungjung tinggi perbedaan itu tanpa harus menyalahkan,memusuhi,menghina antara yang satu dan yang lain.jika sudah seperti ini “di mana bhineka tunggal ika Indonesia?” apakah hanya ada di sutu ruang kelas,atau hany menjadi pelengkap ruangan?.sekarang marilah kita coba bersatu untuk menggempur tembok-tembok perbedaan yang menjadikan kita semua termarjinalkan.
…….BERDEBATLAH DENGAN  MEREKA DENGAN CARA YANG BAIK…….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar