Kamis, 22 Desember 2011

Fungsi penyiar radio

SIARAN RADIO
Fungsi siaran radio adalah menyampaikan informasi  dari stasiun pemancar ke seluuruh stasiun  penerima dengan transmisi tanpa kabel, keberadaan radio berawal dari penemuan james C. maxwel .
Pada tahun 1919 impian sarnof terwujud, pesawat radio di ciptakan dan dapat dibeli oleh masyarakat umum sampai saat ini, berdasarkan fakta wajar jika sampai sekarang radio identik dengan music , radio adalah sarana hiburan termurah dan tercepat sehingga menjadi media utam a untuk mendengarkan music.
Selain identik dengan music, karekter yang dimiliki oleh radio adalah:
v  Auditif,  yaitu apapun yang ingin disampaikan lewat radio harus dalam bentuk suara sangat dipoerhatikan  oleh para pengelolah radio, utamanya bagian produksi yang tugas utamanya memproduksi lagu, spot iklan, promo program atau apapun yang akan diputar di ruangan siaran  dan suaranya harus jernih dan enak didengar.
v  penyiar harus mampu memaparkan sesuatu yang ingin di sampaikan kepada pendengar secara detil supaya imajinasi pendengar  sama dengan tujuan  yang ingin dicapai penyiar.
v  seorang p[enyiar juga harus bias bicara dengan jelas, gunakan jeda, jangan terlalu cepat , struktur bahan yang akan disajikan ulas kembali pokok pokok pembicaraan paraphsin.
v  Ada jeda dan jangan terlalu cepata itu untuk memberikan kesempatan pendengar untuk mencerna informasi.
v  seorang penyiar  harus bisa mengatur  suaranya  dalam berbicara  sedimikian rupa sehingga jelas, tidak monoton, enak didengar, dalam berbicara artikulasi harus jelas, intonasinya dinamis tidak monoton , kadang keras kadang lembut, dengan kecepatan bicara sedang, ada jeda  dan warna suara tidak perlu dibuat buat, pengaturan suara ini disesuaikan dengan kebutuhan dan biasanya sekaligus  untuk menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif mendukung proses komunikasi dalam radio.
v  penyiar harus bisa menunjukan bahwa penyiar sendiri juga menaruh  minat terhadap topic yang sedang di bicarakan
v  
Ketika penyiar sedang siaran harus mempunyai bahan bahan yang harus di sampaikan kepada pendeangar,  seperti pemabacaan edlive di bacakan satu kali dalam  sekali siaran dan berbeda beda edlive, kemudian ikalan  diputar per 10 menit sekali setelah pemutaran lagu ke dua setalah jinggel
Peralatan untuk siaran:
·         Mixer berfungsi untuk mencampur semua masukan suara (audio input ), yang tersedia dan menjadikannya satu output untuk disiarkan, sehingga bisa mendengar suara penyiar
·         Audio input, berfungsi untuk memplayer untuk menghasilkan sinyal audio.
·         Speaker monitor, monitor dan head phon berfungsi untuk display untuk monitor suara baik itu suara dari sumber suara ataupun auara telah di pancarkan.
Alat alat yang terdapat diatas seorang penyiar harus mamapu menguasai alata tersebaut ketika penyiar sedang siaran.
 Karakteristik Format siaran radio
FORMAT
KARAKTERISTIK
Adult Contemporary (AC)
Untuk kaum muda dan dewasa dengan rentang umur sangat luas antara 25-50 tahun, berdaya beli tinggi. Menyiarkan musik pop masa kini, soft rock,
Contemporary  radio
Untuk pendengar dengan rentang usia 12-20 tahun. Format paling populer yang berisi lagu baru, dan terlaris.
Classic/Oldies
Untuk kalangan dewasa dan tua berumur 35-60 tahun. Memutar lagu-lagu klasik, apresiasi penyanyi dan lirik lagu lebih penting dari lagunya. Menyiarkan berita kilas balik masa lalu,  Oldies juga mencakup segmen beragam pada level ekonomi menengah ke bawah dengan dominasi musik pop, dan bersifat indonesia 100% beda

Apabila dibandingkan dengan televisi, radio memiliki beberapa kelebihan, diantaranya memiliki biaya operasional yang lebih murah, lebih cepat dalam penyebarluasan informasi, dan dapat lebih luas jangkauannya.
Oleh karena itu radio masih tetap merupakan salah satu media elektronik yang diminati banyak orang. Saat ini masih sekitar 39,3 % dari penduduk dewasa di lima kota besar di Indonesia yang mendengarkan radio (AC Nielsen Media Index 2001. Hal ini menunjukkan potensi pendengar radio sangat besar dan radio dapat dijadikan pilihan sebagai media yang efektif untuk penyebarluasan informasi.
Radio siaran pada umumnya menampilkan musik sebagai materi utama, karena radio merupakan sarana hiburan, dan acara-acara lainnya dapat berupa interaktif, Talk Show, berita, dan lain-lain, sesuai dengan target dan sasaran radio siaran tersebut.
Apabila dibandingkan dengan media informasi yang lainnya radio memiliki beberapa kelebihan, diantaranya :
o   cepat (semua dapat disiarkan secara langsung, tidak rumit seperti tv, dan lama seperti koran/majalah)
o   murah (harganya lebih murah dibandingkan tv, walau lebih mahal dari koran/majalah, tetapi koran/majalah harus dibeli tiap waktu)
o   akrab (bisa didengar dimana saja, kapan saja, lebih simple dibanding tv)
lebih imajinatif (dengan efek suara, dan gaya penyiar dapat lebih imajinatif dibanding tv)
jangkauannya lebih luas (radio dapat menjangkau wilayah lebih luas daripada tv)
Mudah dipahami (untuk mendengar radio tidak diperlukan keahlian khusus, seperti kemampuan membaca)
o   Interaktif (pendengar dapat berpartisipasi langsung pada acara radio, baik melalui telepon, atau datang langsung ke studio)
Walaupun demikian, radio juga memiliki kekurangan atau kelemahan, diantaranya:
·         sekilas dengar (apa yang didengar mudah untuk dilupakan, dan sekali tidak bisa diulang)
·         sifat kelokalan radio sangat tinggi
·         waktu sangat berharga
·         tidak dapat dilihat
Sejarah kehadiran radio swasta di Indonesia memang khas. Agaknya sejarahnya ini yang menyebabkan karakternya dipandang secara ambivalen. Di satu pihak dilihat hanya sebagai sarana hobby, di pihak lain sebagai institusi sosial. Sebagai sarana hobby, kehadirannya hanya untuk memenuhi fungsi psikologis bagi penggunanya, karenanya tidak perlu dibebani dengan fungsi sosial. Pengguna disini dari dua sisi, yaitu pengelola dan pendengar. Pengelola dan pendengar adalah para hobbyist, yang memuaskan dorongan-dorongan psikologis untuk untuk memperoleh kesenangan. Karenanya pengelola disini dapat digolongkan sebagai amatir.
Sebaliknya sebagai institusi sosial, kehadirannya dilekati dengan fungsi yang harus dijalankannya dalam sistem sosial. Keberadaan dalam sistem sosial ini melahirkan pengelola sebagai aktor sosial yang harus menjalankan fungsinya sesuai dengan harapan (expectation) dari masyarakat. Harapan inilah yang menformat fungsi yang harus dijalankan oleh media massa sebagai institusi sosial. Ia dapat berupa dorongan psikologis, tetapi yang tak kalah pentingnya adalah dorongan sosiologis. Jika dorongan pertama membawa seseorang ke dunia dalam yang bersifat subyektif, maka dorongan kedua membawa seseorang ke dunia luar yang bersifat empiris obyektif.
Media massa akan mensuplai masyarakatnya untuk dapat memasuki dunia yang dipilihnya. Materi informasi fiksional semacam musik akan membawa penggunanya ke dunia subyektif, sedang materi faktual seperti berita (news) digunakan sebagai dasar memasuki dunia sosial empiris.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar