Selasa, 10 Juli 2012

Kejari Kehilangan Taring



KEJAKSAN, (FC). – Merasa kecewa dengan kinerja Kejaksaan Negeri (Kejari) puluhan ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan perwakilan mahasiswa, Kamis (26/4), menyambangi kantor Kejari Cirebon di jalan Wahidin.
Cirebon Corruption Watch (CCW), Forum Cirebon Rempuk (FCR), The Institute Human Rate, dan masih banyak lagi serta mahasiswa dari perguruan tinggi di Cirebon bersatu untuk menegakkan supermasi hukum di Cirebon yang dianggap sudah tidak lagi obyektif. Mereka semua merasa prihatin dengan penegakkan hukum di Indonesia, khususnya kota tempat mereka tinggal ini yang terkesan melindungi para penguasa dan tidak lagi melihat kebenaran.
Akhirnya mereka memutuskan untuk mendatangi kantor yang mengurusi permasalahan hukum ini. Mereka menuntut adanya kejelasan terhadap proses hukum kasus-kasus korupsi atau pidan lainnya seperti kasus Rumah Sakit Gunung Jati ataupun Bank Pasar yang kini belum jelas kemana arahnya.
Ketua FCR Ikhwan Malik yang melontarkan rasa kecewanya menyatakan, Kejari kini sudah tidak becus menangani permasalahan hukum di kota ini, jika memang tidak mampu mengemban tugas ini dirinya mengusulkan agar PLT Kejari yang kini menjabat mengundurkan diri.
“Tolong lah jangan permalukan kota ini, kalau bisa ya ubahlah predikat Cirebon sebagai kota terkorup kedua di Indonesia, mari kita perjuangkan nasib-nasib orang yang menjadi korban dari kejahatan koruptor,” ujarnya saat orasi didepan kantor kejari.
Anggota CCW Ahmad Subur Karsa menjelaskan, seharusnya Clear Government dan Good Government ini bisa diterapkan sehingga tidak ada lagi pihak-pihak yang dirugikan oleh pemangku jabatan yang tidak bertanggungjawab.
“Saya masih merasa janggal masalah kebijakan yang Bapak Walikota buat tentang perkreditan yang ternyata justru ia sendiri melanggarnya, ada apa sebenarnya dengan Kejaksaan Negeri yang tidak bisa menindak tegas hal tersebut,” katanya. (Rohman)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar