ASTANAJAPURA- Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jl Raya
Kanci, Kabupaten Cirebon, kemarin (3/7). Akibatnya, delapan orang
penumpang angkutan umum jenis Elf jurusan Cirebon-Babakan mengalami
luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Selasa, 10 Juli 2012
ASTANAJAPURA- Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jl Raya
Kanci, Kabupaten Cirebon, kemarin (3/7). Akibatnya, delapan orang
penumpang angkutan umum jenis Elf jurusan Cirebon-Babakan mengalami
luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Kecelakaan sekitar pukul 13.00 itu bermula saat Elf bernopol E 7607 MA yang sarat penumpang tersebut melaju kencang dari arah Mundu menuju Losari. Saat melintas di lokasi kejadian, tiba-tiba ban depan sebelah kanan pecah.
Karena sang sopir tak dapat menguasai kendaraan, kemudian oleng ke kiri dan menabrak mobil dump truck nopol E 9054 MA yang sedang bongkar muatan pasir di pinggir jalan depan rumah warga. Kemudian, Elf terbalik dan menyeret dump truck pasir itu sejauh 5 meter. “Mobil itu kelihatan kenceng, lalu ban depannya pecah dan terbalik setelah menabrak truk yang sedang parkir sampai terseret 5 meter ke tengah jalan. Penumpang di dalam elf berteriak minta tolong, beberapa di antaranya mengalami luka serius,” ujar Wahyu, warga setempat yang mengetahui peristiwa tersebut.
Sementara data di RS Pelabuhan menyebutkan, korban yang hanya menjalani rawat jalan antara lain Deden Abdu Rafi (11) warga Leuwunggajah, Pabuaran, Kabupaten Cirebon, dan Abdulkarim (53), warga Gebangudik, Gebang. Sementara korban yang harus menjalani perawatan intensif karena luka yang sangat serius berjumlah enam orang. Mereka antara lain Sobana (40) warga Gebangudik, Cahyadi (24) warga Desa Ambit, Kecamatan Waled, Rumyani (54) warga Pabuaran Wetan, Inah (60) warga Desa Bojong, Kecamatan Gebang, Mirza Puteri Hutami (20) warga Pabuaran Kidul, dan Keni (35) warga Bojong.
Sedangkan Kapolres Cirebon, AKBP Hero Henrianto Bachtiar SIK MSi melalui Kanit Lakalantas Iptu Didi mengatakan pihaknya masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan tersebut. “Dugaan sementara akibat pecah ban, namun kami masih melakukan penyelidikan. Kami juga belum mendapat data identitas sopir Elf ini karena menjalani perawatan di RS Pelabuhan,” ungkap Didi. (rdh/den
Kecelakaan sekitar pukul 13.00 itu bermula saat Elf bernopol E 7607 MA yang sarat penumpang tersebut melaju kencang dari arah Mundu menuju Losari. Saat melintas di lokasi kejadian, tiba-tiba ban depan sebelah kanan pecah.
Karena sang sopir tak dapat menguasai kendaraan, kemudian oleng ke kiri dan menabrak mobil dump truck nopol E 9054 MA yang sedang bongkar muatan pasir di pinggir jalan depan rumah warga. Kemudian, Elf terbalik dan menyeret dump truck pasir itu sejauh 5 meter. “Mobil itu kelihatan kenceng, lalu ban depannya pecah dan terbalik setelah menabrak truk yang sedang parkir sampai terseret 5 meter ke tengah jalan. Penumpang di dalam elf berteriak minta tolong, beberapa di antaranya mengalami luka serius,” ujar Wahyu, warga setempat yang mengetahui peristiwa tersebut.
Sementara data di RS Pelabuhan menyebutkan, korban yang hanya menjalani rawat jalan antara lain Deden Abdu Rafi (11) warga Leuwunggajah, Pabuaran, Kabupaten Cirebon, dan Abdulkarim (53), warga Gebangudik, Gebang. Sementara korban yang harus menjalani perawatan intensif karena luka yang sangat serius berjumlah enam orang. Mereka antara lain Sobana (40) warga Gebangudik, Cahyadi (24) warga Desa Ambit, Kecamatan Waled, Rumyani (54) warga Pabuaran Wetan, Inah (60) warga Desa Bojong, Kecamatan Gebang, Mirza Puteri Hutami (20) warga Pabuaran Kidul, dan Keni (35) warga Bojong.
Sedangkan Kapolres Cirebon, AKBP Hero Henrianto Bachtiar SIK MSi melalui Kanit Lakalantas Iptu Didi mengatakan pihaknya masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan tersebut. “Dugaan sementara akibat pecah ban, namun kami masih melakukan penyelidikan. Kami juga belum mendapat data identitas sopir Elf ini karena menjalani perawatan di RS Pelabuhan,” ungkap Didi. (rdh/den
Narkotika Jenis Sabu Ditemukan Didalam Lapas
SUMBER,(FC) – ditemukanya barang terlarang
narkotika jenis sabu seberat 5 gram dilembaga permasyarakatan (lapas)
gintung, sangat miris yang seharusnya
mejadi tempat rehabilitas para narapidana dan dijaga ketat tetap saja petugas kecolongan dengan pengunjung yang membawa
barang haram tersebut (1/4)
Aksi Saling Dorong Antara Satpol PP Dan Massa
SUMBER, (FC).- puluhan massa yang
bergabung dari kalangan Forum Mahasiswa Suropati dan Aliansi Masyarakat
Tegalgubung, menagih Janji kepada Cipta Karya terkait pembokaran Los-Los yang tak berijin, didepan Dinas Cipta Karya hingga terjadinya
saling dorong dengan Satpol PP, Kamis (19/4),
sekitar pukul 12:10
Aksi demo bertujuan untuk
menagih janji dan menunggu keputusan dari pihak dinas cipta karya dan tata ruang
(DCKTR) kabupaten Cirebon yang sangat lambat dalam kinerjanya, sepanjang orasi
monstran menyerukan yel-yel yang mengecam ketidakberpihakan pihak terkait yang
menurut mereka tidak berpihak kepada rakyat kecil. Selain melakukan meneriakkan
yel-yel, dan
para pengunjuk rasa ini melakukan orasi dan membakar ban
didepan pintu gerbang Dinas Cipta Karya juga massa menorobos masuk kedalam
kantor hingga tejadinya saling dorong deng petugas Satpol PP.
Menerut salah seorang
kordinator lapangan aksi, Ahmad Fasichan atau yang kerap disapa Ichan dalam orasinya dia menyatakan rasa kecewanya
terhadap dinas cipta karya dan tata ruang (DCKTR) yang kembali membuat
keputusan sangat lambat untuk pembongkaran 40 los-los liar dan tak berijin di
pasar sandang tegalgubuk, padahal, kami jauh-jauh hari sudah menempuh sesuai
dengan petunjuk dari DCKRT untuk mekanisme pembokaran, jelas terdapat
tandatangan dari pedagang, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan surat dari pimdes
tegalgubug bahwa ini betul sekali 40 los tersebut liar dan tak memiliki surat
ijin dan harus segera dibongkar, dan massa dapat peryataan dari pa aan ketika
massa telah mengumpulkan tanda tangan
dari berbagai pihak, pa Aan berjanji akan segera merapatkan disekda, tapi
kenyataanya tidak ada,”ujarnya. karena adanya los-los liar itu, pasar mengalami
kebanjiran pada saat turun hujan, dan lalu lintas didalam pasar menjadi mecet,
oleh karena itu kami bergabung dengan aliansi masyarakat tegal gubug dan forum
amahasiswa suropati, menyatakan sikap dan
berharap agar segera dibongkar
los yang tak berijin,”ujarnya.
Di ungkapkan lagi oleh salah
seorang peserta aksi, yasin atau yang kerap disapa doyok dalam orasinya dia
menyatakan rasa kecewanya juga terhadap dinas terkait yang sangat bertele-tele
dan saling lempar antara satpol pp dan DCKRT terkait masalah pembongkaran
los-los yang berada dipasar sandang tegalgubug, apakah ini adanya aliran dana
gayus-gayus pasar tegalgubug, sehingga petugas tidak berani untuk menempuh mekanisme yang
secara procedural dengan berbagai intansi di sekda, dan memberikan keputusan
kepada stpol pp untuk pembongkaran
terhadap los-los yang tak berijin tersebut, jika tuntutan kami tidak segera
diindahkan, maka kami akan berkemah didepan kantor DKCRT untuk terus
menyeruakan kepentingan pembongkaran terhadap 40 los illegal tersebut, karena
adanya los-los liar itu, pasar mengalami kebanjiran pada saat turun hujan, dan
lalu lintas didalam pasar menjadi mecet, oleh karena itu kami bergabung dengan
aliansi masyarakat tegal gubug dan forum amahasiswa suropati, menyatakan sikap
dan berharap agar segera dibongkar los yang tak berijin ,”tegasnya.(Rohman/FC)
Seorang Kakek Menjambret Demi Anak
HARJAMUKTI,
(FC). – Terhimpit masalah ekonomi seorang
kakek terpaksa menjambret di pasar Harjamukti, Minggu (29/4), dan kini tengah
meringkuk di tahanan polsek Seltim Kota Cirebon.
Sudir (50), merampas paksa dompet seorang
ibu rumah tangga yang baru saja pulang berbelanja. Kejadian tersebut terjadi
pada pukul 09.00 pagi saat pasar tengah ramai dipenuhi pengunjung yang sedang
berbelanja.
Saksi mata yang bernama Ela pemilik kios
sayuran menuturkan, ketika korban tengah berbelanja tiba-tiba menyadari bahwa
dompetnya telah raib entah kemana.
Saksi yang kebetulan melihat kejadian
tersebut memberitahukan kepada Darminah (45) kalau dirinya mencurigai dua orang
yang tadi kebetulan ada di kiosnya.
“Saya curiga terhadap dua orang yang
sedari tadi menawar sembako di kios, setelah tahu Ibu Darminah kehilangan
dompet, akhirnya dia mengejar kedua orang tadi,” ujarnya.
Korban akhirnya mengejar pelaku dan
berhasil mencegah kaburnya Sudir, dirinya mendapati dompet maupun handphone
miliknya ada di tangan tersangka setelah menggeledahnya di tempat kejadian
namun seorang wanita yang diduga teman aksi kakek anak delapan itu berhasil
kabur.
Warga Kepongpongan ini hanya mengalami
kerugian materi, karena uang Rp. 550 ribu di dompetnya berhasil dibawa kabur oleh
pelaku yang kini masih buron.
Kapolresta Cirebon, AKBP Asep Edi Suheri,
melalui Kapolsek Seltim, AKP Sutisna menjelaskan, timnya masih melakukan
pengejaran terhadap pasangan tersangka yang diduga adalah istrinya.
“Saat ini kami masih mencari keterangan
tentang identitas dari pelaku yang berhasil kabur ini. Kami himbau untuk
seluruh masyarakat agar tidak menggunakan atau membawa barang yang berharga
secara berlebihan. Mengingat maraknya aksi penjambretan,” katanya pada Fajar
Cirebon saat ditemui diruangannya, Rabu (2/5).
Menurut pengakuan tersangka, dirinya
melakukan aksi tersebut terpaksa karena harus menanggung biaya hidup kedelapan
orang anaknya, diduga aksi ini ia lakukan tidak seorang diri.
“Saya melakukan ini untuk membiayai
anak-anak, karena anak banyak kebutuhanpun semakin banyak pula, berhubung
penghasilan sebagai buruh tani tidak mencukupi mau tidak mau ya harus begini,”
akunya saat dimintai keterangan oleh Fajar. (Rohman/job)
Kejari Kehilangan Taring
KEJAKSAN, (FC).
– Merasa kecewa dengan kinerja Kejaksaan Negeri (Kejari) puluhan ketua Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) dan perwakilan mahasiswa, Kamis (26/4), menyambangi
kantor Kejari Cirebon di jalan Wahidin.
Cirebon Corruption Watch (CCW), Forum Cirebon
Rempuk (FCR), The Institute Human Rate, dan masih banyak lagi serta mahasiswa
dari perguruan tinggi di Cirebon bersatu untuk menegakkan supermasi hukum di
Cirebon yang dianggap sudah tidak lagi obyektif. Mereka semua merasa prihatin
dengan penegakkan hukum di Indonesia, khususnya kota tempat mereka tinggal ini
yang terkesan melindungi para penguasa dan tidak lagi melihat kebenaran.
Akhirnya mereka memutuskan untuk mendatangi
kantor yang mengurusi permasalahan hukum ini. Mereka menuntut adanya kejelasan
terhadap proses hukum kasus-kasus korupsi atau pidan lainnya seperti kasus
Rumah Sakit Gunung Jati ataupun Bank Pasar yang kini belum jelas kemana
arahnya.
Ketua FCR Ikhwan Malik yang melontarkan rasa
kecewanya menyatakan, Kejari kini sudah tidak becus menangani permasalahan
hukum di kota ini, jika memang tidak mampu mengemban tugas ini dirinya
mengusulkan agar PLT Kejari yang kini menjabat mengundurkan diri.
“Tolong lah jangan permalukan kota ini, kalau
bisa ya ubahlah predikat Cirebon sebagai kota terkorup kedua di Indonesia, mari
kita perjuangkan nasib-nasib orang yang menjadi korban dari kejahatan
koruptor,” ujarnya saat orasi didepan kantor kejari.
Anggota CCW Ahmad Subur Karsa menjelaskan,
seharusnya Clear Government dan Good Government ini bisa diterapkan sehingga
tidak ada lagi pihak-pihak yang dirugikan oleh pemangku jabatan yang tidak
bertanggungjawab.
“Saya masih merasa janggal masalah kebijakan
yang Bapak Walikota buat tentang perkreditan yang ternyata justru ia sendiri
melanggarnya, ada apa sebenarnya dengan Kejaksaan Negeri yang tidak bisa
menindak tegas hal tersebut,” katanya. (Rohman)
Sabtu, 31 Maret 2012
HMI Turun Kembali Tolak Kenaikan BBM
CIREBON,
(FC) - Ratusan Mahasiswa Yang Mengatas Namakan Organisasi, HMI kembali turun kejalan menggelar aksi Untuk
Menindak Lanjuti Demo Penolakan Kenaikan
harga BBM yang ditetapkan oleh pemerintah.(29/3)
Organisasi
Berorasi Di Depan Kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan Berangkat Konvoi Dari Jalan Perjuangan
Hingga Lampu Merah Pemuda, Dari Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
Memblokir Jalan Dan Membakar Ban, Akibatnya Jalanan Menjadi Macet Dan Semrawut hingga
Tidak Terkontrol Alur Lalulintasnya.
Tandas seorang Mahasiswa IAIN
Syekh Nurjati Cirebon Selaku Korlap dari organisasi Himpunan Mahasisa Islam (HMI)
Wawan HermawanMengutarakan kepada wartawan fajar Cirebon menurutnya kenaikan
BBM itu jelas sangat meresahkan masyarakat kalangan paling bawah, kebijakan
pemerintah yang cukup bulat untuk menaikan harga BBM bersubsidi dari harga(
4500) rupiah hingga menjadi 6000 ribu rupiah ini akan menjadi pukulan
jantung bagi masyarakat masyarakat
miskin. dengan demikian, jelaslah ini
merupakan suatu kebijakan pemerintah yang tidak berdasarkan kepentingan
rakyat, pemerintah hanya memikirkan bagaimana cara menstabilkan APBN bukan
semata mata memikirkan kesejahteraan rakyat.
sementara massa yang berjumlah ratusan dari himpunan
mahasiswa islam, berorasi untuk menyuarakan aspirasi aspirasi rakyat yang
dirasakan rakyat kecil, seperti yang tercantum pada uud
pasal 33 nomor 3.
dalam aksiini, masa dari kalangan
organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Cirebon berharap kepada
pemerintah agar lebih memperhatikan perekonomian masyarakat dan tidak sewenang
wenang dalam memberikan kebijakan dengan mengatasnamakan kepentingan dan
kesejahteraan rakyat.(rohman/job)
Langganan:
Postingan (Atom)